Warga lintas agama Banyumas kutuk teror bom gereja di Surabaya


Berbagai warga lintas agama di Kabupaten Banyumas menggelar aksi solidaritas dan keprihatinan atas teror bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5). Mereka mengecam segala bentuk aksi terorisme serta menegaskan sikap melawan terorisme.

Ledakan bom di Surabaya terjadi di Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno, GKI di Jalan Diponegoro dan Gereja Katolik Santa Maria di Jalan Nagel pada Minggu (13/5) pagi. Ledakan bom pertama terjadi sekitar pukul 07.30, lalu pukul 07.35 dan pukul 07.40. Agen Bandarq

Prihatin atas tragedi tersebut, warga lintas agama di Banyumas berkumpul di pusat perkotaan alun-alun purwokerto. Diinisiasi oleh Komunitas Gusdurian Banyumas, mereka berpakaian hitam sebagai tanda duka serta khusyuk memanjatkan doa bersama. Di aksi solidaritas tersebut juga dipekikkan orasi perdamaian.

Koordinator Gusdurian Banyumas, Chumedi Yusuf, mengatakan teror bom bunuh diri di Surabaya sangat mengagetkan. Pasalnya, radikalisme mulai reda akhir-akhir ini. Tapi ternyata tragedi di Surabaya menghentakkan perasaan kemanusiaan, menghilangkan nyawa manusia.

"Nyawa seakan-akan tidak ada harganya. Kami mengecam aksi teror apalagi di tempat ibadah," kata Yusuf.

Dalam orasi damai, Yusuf juga mengutuk bahwa aksi teror dalam bentuk apapun tak dapat dibenarkan. Warga lintas agama di Banyumas berkumpul karena duka kemanusiaan. "Teror itu bukan perilaku beragama. Kita semua berkumpul di sini karena sisi-sisi kemanusiaan," ujarnya. Agen Bandarq Terpercaya

Aksi solidaritas dan keprihatinan atas teror bom di surabaya yang digelar di banyumas dihadiri berbagai pemuka agama. Mereka baik dari agama Islam, Kristen, Budha, Hindu, Konghucu maupun kepercayaan. 

No comments:

Post a Comment