Duka menyelimuti kediaman Aloysius Bayu Rendra Wardhana, korban tewas di Gereja Santa Maria Tak Bercela (STMB), Jalan Ngagel Jaya, Surabaya, Minggu pagi tadi. Dia meninggal setelah mengadang laju pelaku teror di gerbang masuk gereja sebelum bom meledak.
Siswanto, ayah Bayu, terus menangis. Menunggu jenazah anaknya dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur. Di rumah duka terus berdatangan banyak kerabat menyampaikan bela sungkawa. Karangan bunga juga berjejer di sepanjang jalan menuju kediamannya sekitar Gubeng Kertajaya Gang I Surabaya.
"Saya mohon maaf karena masih tunggu jenazah anak saya, setelah itu saya akan ngomong ke teman-teman," ujar Siswanto, Minggu (13/5). Agen Bandarq
Di lingkungan gereja, korban dikenal sebagai koordinator relawan keamanan. Dia juga dikenal berprofesi sebagai fotografer pernikahan dan pengemudi online.
Saat teror terjadi, posisinya berada di gerbang gereja bersama petugas kepolisian. Bayu berhasil menghambat laju seorang pelaku teror sebelum masuk ke dalam gereja.
Berdasarkan rekaman CCTV, terlihat motor pelaku hanya sampai di pintu masuk gerbang karena diadang Bayu. Sehingga pelaku tak sampai dalam lokasi gereja. Namun, ketika motor dihentikan bom dibawa pelaku teror meledak. Nyawa ayah dua anak ini tak terselamatkan.
Korban mempunyai istri bernama Monic berprofesi sebagai guru PAUD. Bayu juga meninggalkan dua putra masih duduk di bangku kelas I SD dan berusia setahun. Saat ini, pihak keluarga masih menanti kedatangan jenazah Bayu dari Rumah Sakit Bhayangkara




No comments:
Post a Comment